Muslihat Kakek Dewo 5
Sudah hampir empat bulan Dewo melampiaskan nafsu bejatnya kepada Wiwik,
Rohmah dan Nyai Siti, ditambah lagi Kyai Kholil yang semakin jarang berada di rumah,
jadilah dia semakin leluasa melakukan perbuatannya.
Sama seperti pagi itu, Dewo baru membuka matanya saat mendengar suara Wiwik
yang sedang menyapu di pekarangan belakang
rumah, dekat dengan kamarnya. Dia menggeliat, terlihat Rohmah masih tertidur
miring sambil mengulum kontol Dewo, persis seperti bayi yang asyik menyusu pada
ibunya. Tubuhnya yang mulus masih telanjang, memek dan anusnya terlihat bengkak
akibat sodokan Dewo yang bertubi-tubi tadi malam.
Tidak ingin membangunkan gadis itu, Dewo menarik pelan batang penisnya. Plupp…!!! Terdengar suara ketika kontol Dewo
terlepas dari mulut Rohmah. Dia segera beranjak dari tempat tidurnya dan meraih
sarung kumal untuk dipakai menutupi tubuhnya yang telanjang. Dengan hanya
memakai sarung dan bertelanjang dada, Dewo keluar dari kamar. Dengan pelan dia
melangkah menghampiri Wiwik yang masih sibuk menyapu membelakanginya, sama
sekali tidak menyadari kehadirannya.
”Hallo, lonteku..!!!” Dengan setengah berbisik, Dewo menyapa gadis itu.
Tangannya dengan cepat menggapai dan meraba-raba payudara Wiwik yang mulai
tumbuh besar. Meski tertutup jilbab lebar dan baju pandang, Dewo dengan jelas
bisa merasakan kelembutan dan keempukannya yang mulus menggoda.
Wiwik menoleh dan tersenyum, ”Oh, cinta…” dengan sedikit mendesah ia membalas
sapaan Dewo dan membiarkan laki-laki tua terus menggerayangi buah dadanya. Wiwik
bahkan sudah akan membuka kancing bajunya saat Dewo melanjutkan berkata, “Aku
mau kencing nih…”
Tanpa disuruh, Wiwik kemudian mengikuti Dewo ke belakang. Mereka berhenti di bawah pohon sawo besar di belakang
rumah. Dewo segera menyibakkan sarungnya ke atas dan memberikan kontolnya yang
masih setengah ngaceng pada Wiwik. Adik Nyai Siti itu sudah jongkok di depannya
dengan mulut terbuka, siap menerimanya.
Kemudian, cuuurrrr…!!! Pelan-pelan Dewo melepaskan air kencingnya ke mulut Wiwik,
dan seperti kehausan, Wiwik meneguk dan menelan semuanya. Bahkan beberapa kali
ia menggunakan air kencing Dewo untuk mencuci mukanya hingga sedikit membasahi
jilbab dan baju panjangnya. Tapi Wiwik tampak tak perduli, bahkan ia terlihat
sangat menyukai dan menikmatinya. Selesai kencing, Dewo menyuruh gadis itu agar
membersihkan kontolnya. Wiwik segera mengulum dan menghisapnya. Dengan telaten
ia menjilati sisa-sisa air seni yang masih menetes-netes dari kontol Dewo. Setelah
bersih, baru dia berhenti dan kemudian melanjutkan kembali kegiatan menyapunya.
Sementara Dewo dengan penuh kepuasan beranjak kembali ke rumah, langkah
kakinya enteng menuju ke dapur rumah Nyai Siti. Setiap pagi ia sudah disiapkan
kopi dan sebungkus rokok kretek kegemarannya. Terkadang oleh Nyai Siti sendiri,
juga Rohmah anaknya, ataupun Wiwik. Tergantung siapa yang bangun pagi terlebih
dulu, pasti menyiapkan kopi untuk si Dewo. Di dapur terlihat Nyai Siti sudah hampir
selesai memasak, Dewo dengan santai duduk di meja makan dengan menggeser kursinya
dari bawah meja. Sruuuput... bunyi Dewo menyeruput kopinya, dan kemudian
menyalakan sebatang rokok. Asap keluar dari mulut dan hidungnya, sedangkan Nyai
Siti tetap dengan aktivitas memasaknya.
”Nyai Siti lonteku… sedang memasak hidangan apa pagi ini?” tanya Dewo
kurang ajar.
Sambil tersenyum dan menoleh ketika dipanggil lonte, Nyai Siti menjawab, ”Masak
lodeh kangkung, Tuan cintaku...”
”Sudah selesai apa belum?” tanya Dewo lagi.
”Belum, Abang cintaku... tinggal nunggu sampai masak kurang lebih 15 menit…”
jawab Nyai Siti.
”Sambil nunggu masak, gimana kalau kamu masuk ke dalam sarungku. Kontolku
ingin disepong sama mulutmu, Nyai.” tawar Dewo.
”Baik, Pangeranku yang Perkasa,” jawab Nyai Siti tanpa bisa menolak.
Tidak menunggu lagi, wanita itupun mendekat dan memasukkan kepalanya ke dalam
sarung Dewo. Sama seperti yang dilakukan oleh Wiwik dan Rohmah, ia dengan penuh
nafsu dan sangat bergairah mulai mengoral dan memainkan kontol si Dewo.
Sungguh sebuah sensasi tersendiri ketika seorang wanita berjilbab yang
seksi lagi cantik jelita berada di dalam sarung sambil memainkan kontolnya. Dewo
mengerang menikmatinya, ”Arghhh… terus, Nyai… lonteku… gundikku…!!!” rintihnya.
Ia memegangi kepala Nyai Siti yang terbungkus oleh kain sarungnya, dan kemudian
dia berdiri sambil melakukan penetrasi ke dalam mulut istri Kyai Kholil itu.
Dewo melakukannya dengan kasar dan brutal sampai membuat Nyai Siti hampir tidak
bisa bernafas. Dia mengentot mulut Nyai Siti dengan gerakan cepat, dan terus
begitu hingga saat akan mencapai klimaks, Dewo dengan sekuat tenaga memasukkan
kontolnya hingga mentok ke tenggorokan perempuan cantik itu.
”Aarggghhh….!!! Ini kuberikan kau maduku, lonteku…!!!” teriak Dewo
keenakan, lalu srrreerrrr… cruuut… crtuuut… air maninya menembak kencang
beberapa kali ke dalam kerongkongan Nyai Siti. Karena sudah menancap begitu
dalam, hingga tanpa perlu menelan, pejuh Dewo sudah meluncur masuk ke dalam
tenggorokan Nyai Siti.
Untuk beberapa Dewo membiarkan kontolnya tetap menancap di mulut Nyai Siti,
ia menahannya sebentar hingga benda itu melemas dan tidak tegang lagi. Baru
kemudian Dewo melepaskan kontolnya sambil membuka kain sarungnya. Terlihat muka
Nyai Siti memerah di bawah sana, namun wanita itu nampak senang bisa melayani kontol
Dewo dengan mulutnya.
Istri Kyai Kholil itu berdiri dan kemudian berkata kepada Dewo, ”Terima
kasih, Tuanku, sudah bersedia menggunakan mulutku untuk dientot sama kontolmu.”
Dewo hanya tersenyum dan duduk kembali di kursi sambil meminum sisa kopinya
yang mulai mendingin. Nyai Siti membenahi jilbab dan bajunya sebentar sebelum
kembali melanjutkan acara memasaknya. Dengan cepat ia mengangkat masakannya yang sudah matang dan kemudian
menghidangkannya di meja makan.
”Tuan Dewo mau makan nasi atau mau mandi dulu?” tanya Nyai Siti saat Dewo
merangkul dan mulai menggerayangi tubuh sintalnya.
”Sebentar, lonteku, aku masih mau merokok dan menikmati tubuhmu dulu,”
jawab Dewo sambil memenceti payudara Nyai Siti yang bulat besar dengan kedua
tangannya.
Nyai Siti membiarkannya, dengan pasrah ia menerima apapun perlakuan Dewo,
termasuk saat laki-laki itu membuka kancing baju gamisnya dan mulai menyusu di
kedua puting payudaranya yang mungil kemerahan. Dewo menghisapnya dengan rakus
dan kencang, bagai bayi besar yang kehausan ia bergantian menghisap puting Nyai
Siti dengan mulutnya yang bau asap tembakau. Dijilatinya puting yang masih
nampak indah itu sambil sesekali menggigitinya gemas kalau Nyai Siti tidak mau
merintih dan mendesis keenakan.
Beberapa saat mereka berada dalam posisi seperti itu hingga kontol Dewo
yang tadinya lemah lunglai kini mulai bangkit kembali. Dewo segera menyuruh
Nyai Siti untuk mengulumnya agar benda itu bisa tambah keras dan menegang
sempurna. Dengan patuh Nyai Siti melakukannya. Wiwik yang melihat dari
pekarangan belakang sebenarnya ingin ikut, tapi tanpa dipanggil oleh Dewo, ia
tidak berani untuk mendekat.
Sementara itu di kamar Dewo, Rohmah terlihat mulai terbangun. Huuuuahhhhhh...!!!
gadis itu membuka matanya dan menguap sambil mencoba meregangkan tubuhnya yang
telanjang. Beberapa cupangan tampak membekas di lehernya yang jenjang dan putih
mulus. Sedangkan payudaranya yang mungil dan baru tumbuh terlihat memerah
seperti bekas jari yang meremas dengan kuat sekali. Bahkan pantatnya juga
memerah akibat dipukul tangan kasar Dewo saat mengentot anus dan memeknya. Rohmah
hanya tersenyum puas saat mengingat semuanya, saat ia melayani Dewo seorang
diri tadi malam. Memang sangat sakit dan melelahkan, tapi hasilnya setimpal. Ia
mencapai klimaks tujuh kali, sementara Dewo cuma dua kali orgasme.
Tersenyum penuh kepuasan, Rohmah beranjak dari tempat tidur. Dengan hanya
memakai handuk ia keluar dari kamar. Langkahnya sedikit terhenti saat melihat
Uminya yang asyik dientot oleh Dewo di dapur. Nyai Siti tersenyum melihat
kedatangan anaknya, bajunya sudah awut-awutan, dengan kontol Dewo keluar masuk
dengan cepat dari arah belakang tubuhnya.
”Sudah bangun kamu, lonte cilikku.” sapa Dewo sambil meremas-remas bokong
besar Nyai Siti, penuh nafsu ia terus menusukkan kontolnya ke memek perempuan
cantik itu.
Rohmah tersenyum dan menghampiri mereka, ia diam saja saat Dewo merenggut
handuknya hingga terlepas.
”Buat apa pakai ginian.” hardik Dewo. Ia lalu menyuruh Rohmah agar
mamanggil Wiwik supaya lekas bergabung bersama mereka. Pagi ini, Dewo ingin membuka hari dengan menyetubuhi mereka bertiga secara
bergantian.
Kini ketiganya sudah berkumpul di ruang dapur, menunggu Dewo yang sebentar
lagi akan menggunakan tubuh mereka. Dewo memeluk ketiga wanita itu dan dengan
bergiliran menciumi bibir mereka. “Siapa dulu yang akan menemaniku?” tanyanya
menantang.
Wiwik yang pertama menjawab, “Terserah tuan siapa yang akan dipilih, kami
hanya menunggu giliran saja, karena kami tahu bahwa kontol Tuan sangat
perkasa,” jawab adik Nyai Siti itu.
Dewo tersenyum mendengar jawaban Wiwik. ”Karena kamu yang bicara duluan,
sekarang ayo temani aku ke dalam kamarmu, Lonteku. Untuk kalian berdua,
tunggulah aku di kamar masing-masing.”
Rohmah dan Nyai Siti cepat mengangguk tanda mengerti.
Wiwik kemudian menggandeng tangan Dewo dengan mesra menuju kamarnya. Sesampainya
di dalam, Dewo segera memeluk Wiwik dari belakang sambil berbisik, “Aku akan
ngentot kamu dengan romantis, Lonteku.”
Wiwik hanya tersenyum mendengarnya. Tangan Dewo mulai beraksi dengan
meremas buah dadanya sambil menciumi leher dan tengkuknya. Wiwik hanya pasrah
menerima semua itu. Malah tanpa disuruh, ia segera membuka semua pakaian Dewo
sampai laki-laki tua itu telanjang bulat. Wiwik kemudian memagut bibir Dewo
sambil melingkarkan tangannya di lehernya, dan dengan perlahan ia mencium serta
menjilati leher Dewo sampai turun ke dada, dan seperti bayi yang kehausan, Wiwik
menyedot puting Dewo berulang kali sambil meremas-remas dadanya.
Setelah puas bermain di bagian dada, ciuman Wiwik terus berlanjut ke selangkangan
Dewo dan dengan sepenuh hati ia mulai menjilat, mengulum, dan menghisap kontol panjang
Dewo, bahkan pelirnya pun ia sedot-sedot. Semakin lama ulah Wiwik menjadi semakin
jorok, ia meminta Dewo agar rebah telentang sambil mengangkat kedua kakinya. Dewo
yang tahu apa yang diinginkan oleh Wiwik, segera mengangkat kakinya ke atas dan
dipegangnya dengan tangan. Di bawah, Wiwik mulai beraksi, lidahnya menyapu anus
Dewo dari atas ke bawah, bahkan dengan nakalnya dia memasukkan lidahnya untuk menyedot
dan menghisap lubang hitam itu. Bahkan ia menekan-nekan hidungnya di lubang
anus Dewo.
Setelah puas, Wiwik kemudian naik ke atas ranjang dan berkata, ”Silahkan
memakai tubuhku, Paman Dewo.”
Dewo pun beraksi, kontolnya yang sudah ngaceng berat sudah tidak sabar
untuk melakukan penetrasi ke dalam vagina sempit Wiwik. Dia segera menyingkap kain
jarit dan melepas celana dalam Wiwik. Tanpa basa-basi, Dewo langsung
menghujamkan kontolnya menembus vagina sempit gadis itu.
”Ahhhh…” desah Wiwik antara sakit dan suka. Tidak sampai lima menit, ia
sudah mencapai orgasmenya yang pertama akibat genjotan Dewo. Sekitar 10 menit
digenjot tanpa henti, memek Wiwik nampak membengkak parah dan memerah, bahkan
ada sedikit darah karena tergesek kontol Dewo yang keras dan panjang.
Dewo sendiri masih belum orgasme, malah dia meminta Wiwik untuk menyepong
lagi kontolnya, dan kemudian menembusi anus gadis itu tanpa ampun. Wiwik
mendesah, mengerang antara sakit dan nikmat. Sepuluh menit Dewo menyodominya, laki-laki
itu baru mencabut kontolnya dan kemudian menduduki buah dadanya yang masih setengah
terbuka berbalut kebaya. Dewo melipat kakinya dan tangannya meraih kepala
wiwik. Dia ingin orgasme di mulut Wiwik dengan melakukan deep throat. Tidak
sampai lima menit, laki-laki itupun muncrat di dalam tenggorokan Wiwik. Kenikmatan
yang diberikan oleh Dewo membuat badan Wiwik remuk redam, tapi ia menyukainya.
Tak lama Wiwik pun tertidur karena kecapekan melayani nafsu bejat Dewo.
Dewo yang masih punya tanggungan kemudian keluar dari kamar Wiwik dengan tubuh
tetap telanjang, dia langsung menuju kamar si Rohmah. Sesampainya disana, Rohmah
dengan ganas langsung memagut bibirnya. Tidak lama kemudian, gadis yang baru
beranjak dewasa itu langsung menyepong kontolnya. Setelah kontol Dewo mengeras,
Rohmah dengan genitnya langsung naik ke atas ranjang dan menungging dengan
jarit diangkat sampai ke pinggang, solah-olah meminta kontol Dewo untuk masuk
ke dalam anus dan vaginanya. Melihat aksi Rohmah, Dewo pun tanpa ampun mengentotnya
di anus dan vagina, dan terakhir di mulut, sampai Rohmah kecapekan dan kemudian
tertidur pulas menyusul Wiwik.
Melihat Rohmah sudah tidak sanggup lagi dientot, Dewo dengan santainya
meninggalkan gadis itu untuk beranjak menuju kamar Nyai Siti, gundik
tersayangnya. Sesampainya di kamar wanita cantik itu, Dewo mendapati Nyai Siti
sedang duduk di atas ranjang menunggu kedatangannya. Untuk yang terakhir ini Dewo
berniat melakukan seks dengan romantis. Dia mendatangi Nyai Siti, kemudian
mencium keningnya dan mengajak pemanasan terlebih dahulu. Mulut Dewo memagut
bibir Nyai Siti sambil tangannya melepas kancing kebaya Nyai Siti satu demi
satu. Kemudian dia melonggarkan BH Nyai Siti, ia sengaja tidak melepas semuanya
agar nampak sensual baginya. Dewo melanjutkan dengan mengangkat jarit Nyai Siti
ke atas sampai pinggang, ia sedikit terkejut saat mendapati Nyai Siti yang
ternyata tidak memakai celana dalam.
Tersenyum penuh kepuasan melihat kenakalan lontenya, Dewo kemudian
merangkak naik ke atas buah dada Nyai Siti yang bulat besar dan mendudukinya
sambil tangannya mengangkat kepala Nyai Siti dan menyodorkan kontolnya. Nyai Siti
pun dengan penuh nafsu mulai menyepong
kontolnya. Dewo merintih menikmatinya. Sementara batangnya diemut, ia leluasa
bermain-main dengan gundukan payudara Nyai Siti. Dewo meremas dan memencetinya
sambil berulang kali memilin putingnya yang mungil kemerahan.
Setelah dirasa cukup, Dewo kemudian turun dari dada Nyai Siti dan kemudian
mengangkat kaki wanita cantik itu ke pundaknya, dengan begitu memek Nyai Siti
yang sudah basah dan menganga lebar bisa terlihat jelas di depan kontolnya.
Dewo segera memasukinya.
”Ahh… enak… terus, Mas Dewo… genjot aku sesukamu… kontolmu enak… akan
kulakukan apapun demi kontolmu…!!!” erangan dan racauan Nyai Siti membuat Dewo
semakin bersemangat menggenjot istri Kyai Kholil itu. Berbagai macam gaya mereka
lakukan bersama, mulai konvensional, menungging, menyamping, bahkan women on
top. Persetubuhan mereka baru diakhiri setelah Dewo menggenjot anus dan mulut Nyai
Siti, serta berejakulasi di tenggorokan perempuan cantik berjilbab itu.
Hampir tiga jam mereka melakukan persetubuhan. Dewo yang kelelahan tidur
terlentang, sedangkan Nyai Siti tertidur di selangkangan Dewo dengan mulut
masih mengulum kontol laki-laki tua itu, seperti bayi yang lagi menyusu pada
ibunya.
Begitulah, kini Dewo sudah biasa menggunakan tubuh ketiga wanita tersebut
untuk dijadikan budak seksnya. Bahkan kini fantasi Dewo semakin liar, dia akan
menggunakan ketiga wanita tersebut untuk mendapatkan semua wanita muda yang
sudah bersuami atau masih perawan untuk diserahkan kepadanya untuk dientot. Dengan
bantuan kharisma dan nama besar Nyai Siti, Dewo yakin bisa melakukannya.
KAMI SEKELUARGA MENGUCAPKAN BANYAK TERIMA KASIH ATAS BANTUANNYA MBAH , NOMOR YANG MBAH BERIKAN/ 4D SGP& HK SAYA DAPAT (350) JUTA ALHAMDULILLAH TEMBUS, SELURUH HUTANG2 SAYA SUDAH SAYA LUNAS DAN KAMI BISAH USAHA LAGI. JIKA ANDA INGIN SEPERTI SAYA HUB MBAH_PURO _085_342_734_904_ terima kasih.
BalasHapusKAMI SEKELUARGA MENGUCAPKAN BANYAK TERIMA KASIH ATAS BANTUANNYA MBAH , NOMOR YANG MBAH BERIKAN/ 4D SGP& HK SAYA DAPAT (350) JUTA ALHAMDULILLAH TEMBUS, SELURUH HUTANG2 SAYA SUDAH SAYA LUNAS DAN KAMI BISAH USAHA LAGI. JIKA ANDA INGIN SEPERTI SAYA HUB MBAH_PURO _085_342_734_904_ terima kasih.
KAMI SEKELUARGA MENGUCAPKAN BANYAK TERIMA KASIH ATAS BANTUANNYA MBAH , NOMOR YANG MBAH BERIKAN/ 4D SGP& HK SAYA DAPAT (350) JUTA ALHAMDULILLAH TEMBUS, SELURUH HUTANG2 SAYA SUDAH SAYA LUNAS DAN KAMI BISAH USAHA LAGI. JIKA ANDA INGIN SEPERTI SAYA HUB MBAH_PURO _085_342_734_904_ terima kasih.